Jumat, 25 Juni 2010

Kewajiban Mengenali Sabilul Mujrimin


بسم الله الرحمن الرحيم

Mengenal sabilul mujrimin atau jalannya orang-orang yang berbuat dosa/ tersesat adalah sebuah kewajiban Syar'i. Hal ini disebabkan karena ketidakjelasan dalam mengenal sabilul mujrimin akan berdampak pula dengan kekaburan sabilul mukminin yang merupakan jalannya orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah سبحانه و تعالى yang harus kita ikuti. Demikian juga di dalam Al-Qur'an, selain kisah-kisah para Nabi dan orang-orang shaleh yang merupakan sabilul mukminin, di dalamnya juga terdapat kisah-kisah kaum yang dilaknat dan didurhakai oleh Allah seperti kisah Fir'aun dan bala tentaranya yang merupakan sabilul mujrimin. Hal ini dipertegas pula oleh Allah سبحانه و تعالى dalam firman-Nya:

وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ 
Artinya: "Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur'an, (agar terlihat jelas jalan orang-orang yang shaleh) dan agar terlihat jelas (pula) jalan orang-orang yang berbuat dosa." (Q.S. Al-An'am ayat 55)

Telah jelas bahwa tujuan kita mengenal sabilul mujrimin bukanlah untuk mengikutinya, akan tetapi tujuan kita adalah untuk dapat menjauhinya. Hal ini juga telah dipahami oleh para sahabat rodhiallahu'anhu sebagai sebaik-baik generasi dari umat ini, sebagaimana terlihat dalam hadist Hudzaifah ibnul Yaman yang artinya sebagai berikut:
Dari Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiallohu 'anhu berkata: Manusia bertanya kepada Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan menimpaku. Maka aku bertanya; Wahai Rosulullah, sebelumnya kita berada di zaman Jahiliyah dan keburukan, kemudian Allah mendatangkan kebaikan ini. Apakah setelah ini ada keburukan? Beliau bersabda: "Ada". Aku bertanya: Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan? Beliau bersabda: "Ya, akan tetapi di dalamnya ada dakhanun". Aku bertanya: Apakah dakhanun itu? Beliau menjawab: "Suatu kaum yang mensunnahkan selain sunnahku dan memberi petunjuk dengan selain petunjukku. Jika engkau menemui mereka maka ingkarilah". Aku bertanya: Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan? Beliau bersabda: "Ya", dai - dai yang mengajak ke pintu Jahannam. Barang siapa yang mengijabahinya, maka akan dilemparkan ke dalamnya. Aku bertanya: Wahai Rosulullah, berikan ciri-ciri mereka kepadaku. Beliau bersabda: "Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita". Aku bertanya: Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya? Beliau bersabda: "Berpegang teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya". Aku bertanya: "Bagaimana jika tidak ada jama’ah maupun imamnya?" Beliau bersabda: "Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar